Kelinci pun berhenti sejenak dan berteduh di bawah pohon. Ia melihat ke belakang dan ia tidak melihat ada tanda-tanda si kura-kura sudah mendekatinya. "Ah, lama sekali, ya, dia. Aku bisa tidur dulu sambil menunggunya di sini. Mari kita lihat siapa yang lebih cepat," tantang Kura-kura. Kelinci tertawa dengan sangat keras dan menjawab dengan sombong, "Kau lawan aku? Hahaha, kau bercanda. Tak mungkin kau bisa mengalahkanku. Saat kau selesai satu langkah, aku sudah melewati garis akhir." Namun, dengan percaya diri, Kura-kura tetap menantang Kelinci balapan

Dengan percaya diri, Kura-kura menemui Kelinci yang sedang duduk di bawah pohon, lalu mengajaknya balapan. "Kudengar, kau adalah hewan tercepat di hutan. Tepatnya, kaulah yang berpikir begitu.

Kura-kura dengan lantang menantang kelinci dalam lomba lari. Semua ketidakpercayaan itu menjadi cemohan untuk kura-kura. Bagaimana bisa kura-kura menang dalam lomba ini, sedangkan untuk menuju tempat lomba diadakan saja ia belum tiba.
Sesuai judul cerita fabel ini, tentu saja tokoh utamanya adalah Kelinci dan Kura-Kura. Si Kelinci memiliki watak yang sombong dan sering menyepelekan kemampuan hewan lain. Sebaliknya, Kura-Kura memiliki sikap rendah hati dan cerdas. Ia juga tak pantang menyerah dalam meraih tujuannya. Meski langkahnya pelan, ia tak pernah berhenti sebelum
Kisah Kelinci dan Kura-Kura, ilustrasi Milo Winter pada buku antologi Aesop (1919). Kelinci dan Kura-Kura adalah sebuah cerita dongeng amanat yang diyakini sebagai karya Aesop. Kisahnya mengenai seekor kelinci mengejek seekor kura-kura yang berjalan lambat. f9A8hW.
  • h8cth2ac3z.pages.dev/309
  • h8cth2ac3z.pages.dev/129
  • h8cth2ac3z.pages.dev/363
  • h8cth2ac3z.pages.dev/172
  • h8cth2ac3z.pages.dev/397
  • h8cth2ac3z.pages.dev/164
  • h8cth2ac3z.pages.dev/163
  • h8cth2ac3z.pages.dev/250
  • gambar cerita kura kura dan kelinci